TOP BLOG NYOMAN

presiden

VISITOR

Website counter
Personal blogs

Selasa, 26 Januari 2010

PRESIDEN INDONESIA

Mari Kita cintai negeri ini dengan cara tetap menghargai para sesepuh yang menjadi pendiri republik ini. langkah awal yang paling sederhana adalah mengenal Para Presiden yang pernah menjabat di Republik ini.

“ DAFTAR PRESIDEN YANG PERNAH MENJABAT DI NEGARA KITA “

SEMOGA REPUBLIK INI TETAP JAYA DAN KUKUH DALAM PERSATUAN DAN KESATUAN MESKIPUN ADA DALAM PERBEDAAN.


IR. SUKARNO MASA JABATAN : 1945 SAMPAI 1967

Soekarno atau terkenal dengan sebutan Bung Karno adalah Presiden pertama Negeri ini

Beliau lahir di Jawa Timur kota Blitar pada tanggal : 6 Juni 1901. Beliau wafat di Jakarta pada usia : 69 tahun , tepatnya beliau wafat pada tanggal : 21 Juni 1970. Beliau terkenal sebagai Proklamator, Nasionalis sejati, sekaligus tokoh besar yang dengan berani secara tegas dan terang terangan menentang system penjajahan Belanda. Beliau Juga Merumuskan ajaran Marhaenisme dan dengan sangat gigih memperjuangkan kemerdekaan negeri ini melalui jalur partai politik yang beliau dirikan Yaitu PNI ( Partai Nasional Indonesia ) pada tanggal : 4 Juli 1927. Partai PNI secara tegas dalam agendanya menyatakan sebuah tujuan yaitu “ Indonesia Merdeka “ . Yang mana pada saat itu kata merdeka adalah sebuah ungkapan yang sangat “Tabu” untuk di sebutkan. Kata yang dapat membuat panas telinga para pembesar Belanda. Akibatnya belia di tangkap dan merasakan pengapnya rumah tahanan “Sukamiskin Bandung, Meskipun penahanan beliau tanpa prosedur yang jelas yakni beliau di tangkap tanpa proses peradilan langsung di jebloskan ke penjara . Namun jiwa kepahlawan dan darah patriotisme tetap menggelora meskipun beliau ada di balik terali penjara . Itu terbukti ketika delapan bulannya kemudian saat beliau di sidangkan , hati beliau bukannya lumer menciut bahkan Bung Karno seolah singa garang yang terlepas dari kurungan . Dengan penuh semangat juang beliau menyatakan pembelaannya yang terkenal dengan sebutan Indonesia Menggugat, yang mana dalam pembelaan tersebut secara terbuka beliau menelanjangi semua kemurtadan dan kesewenang wenangan Belanda.

Sudah bisa di pastikan pembelaan itu membuat Belanda semakin marah sehingga PNI di bubarkan pada Juli 1930. Setelah bebas Bung Karno bergabung dengan Partindo dan beliau di angkat menjadi Pemimpinnya. Rupanya Belanda selalu melihat Bung Karno sebagai sosok yang berbahaya bagi kelanggengan Kolonialisme mereka. Sehingga beliau kembali di tangkap dan di buang ke Ende, Flores, pada tahun 1933 . Setelah mendekam di sana selama empat tahun beliau di buang ke Bengkulu.

Toh semua tindakan keras belanda tersebut tidak sedikitpun menggoyahkan semangat juang sang Proklamator. Dengan perjalanan perjuangan yang penuh liku dan rintangan akhirnya sampai pula beliau pada cita cita yang mendasar yaitu “ Indonesia Merdeka “

Yaitu Bung Karno dan Bung Hatta memproklamirkan kemerdekaan Negara Kita ini pada tanggal : 17 Agustus 1945. Dan secara aklamasi Bung Karno terpilih sebagai Presiden dan Bung Hatta sebagai wakilnya. Semua itu terjadi dalam siding PPKI ( Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia ) yaitu pada tanggal : 18 agustus 1945.

Tidak hanya sebagi proklamator beliaupun merumuskan dasar Negara kita yaitu Pancasila . Idiologi itulah yang beliau yakini sebagai sarana kuat untuk mempersatukan Nusantara mengingat kondisi bangsa yang kala itu masih terpecah belah. Suatu ide yang luar biasa yang lahir dari seorang Nasionalis sejati seperti Beliau.

Kiprah persatuan tidak hanya tercermin dalam usaha menyatukan bangsa sendiri tapi beliau juga amat gigih menjalin hubungan dengan bangsa bangsa yang ada di kawasan Afrika , Asia dan Amerika Latin hubungan tersebut didasari atas kesamaan nasib sebagi bangsa yang pernah di jajah. Dan hal ini terbukti dengan suksesnya Indonesia menyelenggarakan Konfrensi Asia Afrika di Bandung pada th 1955 yang berlanjut menjadi Negara non Blok.

Masa kejayaan akan selalu di sususl masa surut Sang Proklamator, Pahlawan besar yang lahir dari seorang ayah yang bernama “Raden Soekemi Sosrodiharjo dan Ibu Ida Ayu Nyoman Rai “ ini akhirnya sampai pula pada titik nadir masa kejayaannya . Di samping masa pemerintahan yang kerap di bayangi agresi Belanda , Pemberontakan PKI yang berlanjut kepada terpuruknya ekonomi bangsa dan berpengaruh pada krisis politik yang hebat, menyebabkan beliau harus lengser dari jabatan Presiden di mana kala itu MPR menolak atas pertanggung jawabannya. Dan mengangkat Jenderal Soeharto sebagai Presiden.

Setelah lengser, kesehatan beliaupun terus menurun dan akhirnya pada hari minggu 21 Juni 1970 Sang perkasa yang bergelar Putra Sang Fajar ini pun menghadap Hyang Maha Pencipta. Beliau di semayamkan di wisma Yaso Jakarta dan di makamkan di Blitar , Jatim di dekat makam ibunya Ida Ayu Nyoman Rai.

Beliau memiliki tiga istri yaitu : Fatmawati yang melahirkan Guntur,Megawati ,Rahmawati, Sukmawati dan Guruh.

Dari istri Hartini lahir Taufan dan Bayu

Dari istri Ratna Sari Dewi wanita turunan Jepang bernama asli Naoko Nemoto lahir anak yang bernama Kartika.

Atas kegigihan beliau sebagai pejuang sejati Pemerintah RI memberi anugrah Sebagai “ Pahlawan Proklamasi “.

Semua ulasan di atas kami dapatkan dari banyak sumber. Dan masih jauh dari sempurna silakan rekan mencari kelengkapan ulasan tentang Bung Karno pada sumber lain yang sekiranya lebih lengkap.



JEND. SOEHARTO 1967 SAMPAI 1998

Jenderal Soharto / Pak Harto atau dengan nama lengkap beliau di panggil HM Soeharto adalah Presiden kedua Negara kita. Beliau lahir di Kemusuk Yogyakarta tanggal 8 Juni 1921 . Ayahanda beliau bernama Kertosudiro dan Bunda beliau bernama Sukirah.

Akibat kedua orang tua beliau sering pindah tempat maka masa kecil beliau pun sering pula mengalami pindah sekolah , semula beliau sekolah di SD Puluhan , Godean lalu pindah ke SD Pedes.

Karier Pak Harto di mulai dari dunia militer , beliau terpilih sebagia prajurit teladan di sekolah bintara , Gombong, Jawa Tengah pada tahun 1941. Secara resmi beliau tercatat sebagai anggota TNI pada tanggal : 5 oktober 1945. perjalan karir beliau di bidang militer cukup panjang mengingat kala itu kondisi Negara kita belum stabil terutama di bidang keamanan dan persatuan gangguan masih sering datang dari pihak Belanda maupun upaya pemberontakan yang di lakukan oleh sesame bangsa sendiri. Peristiwa Heroik yang melibatkan nama besar Pak Harto adalah peristiwa Perebutan Kota Yogyakarta pada tahun 1949. yang mana pada saat itu Yogyakarta yang menjadi ibukota Negara kita sempat di duduki penjajah Belanda. Nama besar beliau juga tercatat sebagai pengawal Panglima Besar Jenderal Sudirman. Dan yang paling heroik adalah ketiak beliau manjadi Panglima Mandala dalam Suatu operasi militer besar dengan Misi Perebuatn Irian Barat.

Gejolak politik yang berujung pada hampir hancurnya Negara Kesatuan kita ini justru terjadi akibat pukulan dari dalam, yaitu dari kelompok sesama bangsa sendiri, Partai Komunis ( PKI ) memberontak dengan tujuan mengganti idiologi bansa menjadi idiologi komunis yang berujung pada peristiwa berdarah yaitu penculikan 7 Jenderal dari Angkatan Darat yang mana peristiwa itu di kenal dengan G 30 S / PKI . Sehingga terjadi kekosongan wewengan di kalangan petinggi AD karena 7 Top General telah terbunuh. Soeharto lalu mengambil alih pimpinan AD. Beliau lalu di kukuhkan sebagai Panglima Angkatan Darat dan juga Pangkopkamtib oleh Presiden Soekarno . Pemberontakan PKI pun berhasil di tumpas. Pada tanggal 11 Maret 1966 Pak Harto menerima surat perintah dari Presiden Soekarno untuk mengembalikan keamanan dan ketertiban serta mengamankan ajaran ajaran pemimpin besar Revolusi Bung Karno.

Pada Maret 1967 Dalam sebuah siding istimewa MPRS Pak Harto di tunjuk sebagai pejabat Presiden RI dan kemudian di kukuhkan sebagai Presiden pada Maret 1968.

Pak Harto menduduki jabatan Presiden dalam waktu yang terlampau panjang hampir 32 tahun. Setelah terjadi kerusuhan massal kebobrokan ekonomi dan Demo besar besaran dari kalangan Mahasiswa dan element masyarakat yang tergabung dalam beberapa LSM yang secara solil punya satu misi yaitu Menurunkan Pak Harto maka Beliaupun mengundurkan diri pada tanggal : 21 Mei 1998.

Setelah beliau mengundurkan diripun harus masih berurusan dengan masalah hukum yakni Dugaan Korupsi yang telah beliau lakukan saat menjabat. Tapi semua pemeriksaan kasus tidak bisa berlanjut karena beliau sakit.

Setelah berkali kali masuk rumah sakit akhirnya beliau wafat pada tanggal : 27 Januari 2006 Hari Minggu jam 13.10. dalam usia 87 tahun.

Pak Harto beristikan Siti Hartinah salah satu kerabat keraton solo.

Memiliki beberapa Putra + Putri yaitu : Siti Hardiyanti Hastuti, Sigit Harjojudanto, Bambang Trihatmojo, Siti Hediati Herijadi, Hutomo Mandala Putra dan Siti Hutami Endang Hadiningsih.


PROF. DR. ING. HABIBIE 1998 SAMPAI 1999

B.J. Habibie atau dengan nama lengkap Bacharudin Jusuf Habibie adalah Presiden Kita yang ke tiga . Technokrat genius yang kecerdasannya tidak hanya di akui oleh Indonesia tetapi di akui dunia khususnya Jerman dimana beliau pernah menuntut ilmu. Beliau lahir di Pare – Pare Sulawesi Selatan , pada tgl : 25 juni 1936. Ayahanda beliau bernama : Alwi Abdul Jalil Habibie dan Ibunda beliau R.A. Tuti Marini Puspowardojo . Istri beliau Hasri Ainun Habibie , Beliau menikah pada tanggal : 12 Mei 1962 . Keluarga B.J. Habibie tergolong keluarga besar , Beliau memiliki delapan saudara dan B.J. Habibie anak yang ke Empat. Beliau memiliki dua orang putra yaitu : Ilham Akbar dan Thareq Kemal.

Pare Pare , Sulawesi Selatan adalah Kota di mana masa kanak kanak beliau dan saudaranya tumbuh. Ayahanda beliau mengidap penyakit jantung yang menyebabkannya meninggal dunia pada tanggal : 3 September 1950. Sepeninggal ayahanda B.J Habibie remaja pindah ke Bandung untuk melanjutkan Studi beliau di Gouvernments Middlebare School. Bakat beliau dalam bidang pelajaran yang menyangkut pelajaran eksakta terlihat begitu menonjol saat beliau duduk di bangku SMA. Maka tak mengherankan jika kemudian beliau menjadi salah satu siswa yang favorit di sekolahnya.

Setelah tamat SMA, BJ Habibie melanjutkan pendidikannya di Universitas Indonesia di Bandung ( Sekarang ITB ). Kemudian beliau melanjutkan pendidikannya di Jerman dan meraih gelar Doktor di universitas Technische Hochshule Jerman pada tahun 1965. Dan beliau menjadi Profesor kehormatan ( Guru Besar ) pada Institut Teknologi Bandung, padahal di ITB beliau hanya mengenyam pendidikan Cuma satu tahun saja, Selanjutnya beliau kuliah di Jerman selama sepuluh tahun hingga menyandang gelar Doktor dengan predikat Summa Cum Laude. Lalu beliau menerapkan ilmunya dengan bekerja pada sebuah perusahaan pesawat terkemuka di Jerman yaitu MBB GMBH Jerman.

Pada masa pemerintahan orde baru Pak Harto memanggil Habibie untuk mendarmabhaktikan ilmunya di tanah air dan B.J. Habibie memenuhi panggilan tersebut.

Selanjutnya beliau menduduki jabatan Menteri Negara Ristek/Kepala BPPT, memimpin 10 perusahaan BUMN Industri Strategis , Karir beliaupun kian menanjak tatkala MPR memilih beliau untuk menjadi wakil Presiden RI , Kondisi politik sekitar tahun tersebut 1998 memang sedang labil , Desakan mahasiswa yang menduduki Gedung MPR menyebabkan Pak Harto lengser dan Pak Hartopun menyerahkan jabatan Presiden Kepada BJ Habibie. Ketangguhan beliau sebagai seorang ilmuwan genius rupanya tidak bisa serta merta menjadikan beliau sukses sebagai seorang pemimpin Negara. Disintegrasi bangsa yang sebelumnya bagai bara terpendam akhirnya menampakan dirinya secara terang terangan. Yaitu berupa adanya referendum Timor Timor yang memilih merdeka yang berarti pula Lepasnya satu wilayah dari NKRI. Hali ini langsung menyurutkan popularitas B.J. Habibie yang menyebabkan Pidato pertanggungjawaban beliau di tolak MPR RI. B.J Habibiepun lengser dan kembali menjadi rakyat biasa, dan beliaupun kembali bermukim di Jerman.


K. H. ABDURAHMAN WAHID 1999 - 2001

Presiden K. H Abdurahman Wahid Beliau akrab di sapa Gus Dur , adalah Presiden R.I Yang ke empat . Beliau Menjabat Presiden Setelah di pilih oleh MPR hasil pemilu 1999. Pengangkatan beliau terjadi saat Negara kita boleh di kata dalam kondisi politik yang labil, Suasana disintegrasi bangsa keterpurukan ekonomi masih membayangi republik ini. Beliau menggantika Presiden Baharudin Jusuf Habibie yang sebelumnya menjabat Wakil Presiden dari Presiden Soeharto. Tepatnya Gus Dur mulai memangku jabatan pada tanggal : 20 Oktober 1999. Dalam menjalankan roda pemerintahan Beliau di Bantu oleh Kabinet Persatuan Nasional.

Tokoh religius , Politisi , sekaligus intelektual ini lahir di Denanyar, Jombang Jawa Timur. Pada 4 Sya”ban 1940 ( penanggalan Islam ). Atau 7 September 1940. Dilihat dari garis keturunan , beliau adalah dari keturunan yang memang punya kwalitas tinggi, ayahanda beliau adalah juga seorang yang sangat popular yaitu : K.H Wahid Hasyim ( salah satu tokoh panitia sembilan ) Mantan menteri gama era 1949. Sedang kakek beliau adalah juga seorang tokoh Religius yang juga pendiri Nahdatul Ulama ( NU ), dan ibunda beliau adalah : Ny HJ. Sholehah, adalah putri dari seorang tokoh yang mendirikan Pondok pesantren Denanyar , Jombang .

Secara singkat pendidikan beliau bisa di paparkan sbb :

  • SD di Jombang lalu pindah ke Jakarta
  • SMEP (Sekolah Menengah Ekonomi Pertama) Gowongan Yogyakarta
  • Sambil belajar di SMEP, Gus Dur juga mondok di pondok pesantren Krapyak Yogyakarta
  • Setamat SMEP, Gus Dur pindah mondok di pesantren Tegalrejo Magelang Jawa Tengah
  • Setelah 2 tahun di Tegalrejo, Gus Dur pindah ke Pesantren Tambak Beras Jombang
  • Pada usia 22 tahun, Gus Dur berangkat haji dan melanjutkan pendidikan di Universitas Al-Azhar Mesir
  • Tahun 1966 Gus Dur pindah ke Universitas Bagdad Irak, masuk di Department of Religion, sampai tahun 1970

Dari perkawinannya dengan Sinta Nuriyah, mereka dikarunia empat orang anak, yaitu Alissa Qotrunnada Munawaroh, Zannuba Arifah Chafsoh, Annita Hayatunnufus, dan Inayah Wulandari .

Kepemimpinan beliau sebagai presiden berahir pada Sidang Istimewa Tahun 2001 yaitu pada tanggal : 23 Juli 2001 dan Jabatan Presden di Gantikan Oleh Megawati Soekarno Putri.

Setelah sempat beberapa kali masuk rumah sakit akibat kondisi beliau yang terus menurun akhirnya beliaa wafat dalam usianya yang ke 69 pada tanggal 30 Desember 2009 pukul 18.40 WIB di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Jakarta.

Beliau sangat banyak meninggalkan kenangan terhadap bangsa ini yaitu beliau sangat melindungi semua etnis yang ada di Indonesia ini. Saat beliau menjabat Kaum Tionghoa yang saat orde baru gerakaanya sangat di batasi , cukup mendapat perhatian dengan secara resminya pemerintah menerima Imlek sebagai hari Libur nasional. Beliau adalah tokoh yang bisa di banggakan dalam mewujudnyatakan Toleransi dan juga Demokrasi di Indonesia ini. “ Semoga Nama Besar beliau tidak sirna seiring dengan wafatnya semoga Indonesia ini tetap kokoh dalam untaian Rantai persatuan meski beragam etnis “.


MEGAWATI SUKARNO PUTRI 2001 SAMPAI 2004


Presiden Ke 5 RI adalah Megawati Soekarnoputri , Sesuai dengan nama yang di sandang Jelaslah beliau adalah Putri sang Proklamator Ir. Soekarno . Rupanya apa yang menjadio tradisi di Negara kita yaitu sebuah Pribahasa kuno yaitu Bibit, Bobot dan bebet adalah sebuah ungkapan yang sangat tepat menggambarkan kondisi beliau. Megawati Lahir di Yogyakarta , 23 Januari 1947. Tentulah bisa kita perkirakan seperti apa kira kira kondisi bangsa kita pada tahun tersebut, di mana kemerdekaan RI baru saja berumur dua tahun dan masih berpotensi untuk di rebut kembali, Mungkin kondisi seperti itu turut membentuk karakter beliau sebagai sosok yang gigih walaupun tentu saja kegigihan beliau tidak sama persis seperti ayahanda beliau yaitu sang Proklamator ( Bung Karno ).

Megawati Soekarnoputri yang bernama lengkap Dyah Permata Megawati Soekarnoputri, melewatkan masa kecil di Istana Negara , Semasa kanak kanak beliau sudah memiliki sikap yang lincah dan pemberani, Megawati suka bermain bola dengan saudaranya Guntur. Beliau juga secara mental sudah tergembleng sejak dini , dimana sebagai seorang anak gadis Megawati sangat suka menari dan tidak canggung canggung menunjukkan kebolehannya di depan para tamu Negara yang berkunjung ke istana. Masa sekolah beliau dari SD sampai SMA di jalani di Jakarta di Perguruan Cikini. Sedangkan pendidikan tingginya Megawati sempat belajar di dua Universitas Yaitu Universitas Padjajaran , Bandung ( 1965 – 1967 ) , Dan Fakultas Psikologi Universitas Indonesia ( 1970-1972 ).

Karir politik Megawati ( Mbk Mega ) Panggilan akrab beliau di mulai sejak th 1987 . Beliau berkiprah sebagi caleg pada Partai Demokrasi Indonesia ( PDI ) dari pemilihan daerah jawa tengah. Pada tahap awal di politik kiprah Mega masih terkesan kalem dan pendiam sehingga kehadiranya di gedung DPR sebagi Caleg sempat di pandang remeh oleh lawan lawan politiknya. Tapi waktu berjalan terus seperti pepatah “ Sesuatu akan berkembang dan ia akan indah pada waktunya “ Seperti itulah kira kira kalau di gambarkan sosok mega dalam dunia politik. Awalnya nampak Adem ayem terkesan tidak banyak bicara tapi kemudian menjadi Primadona dalam kampanye PDI. Suara partai berlambang kepala banteng itupun terdongkrak secara drastis yang mengantarkan Mbk Mega terpilih menjadi anggota DPR/MPR dan menjadi ketua DPC PDI Jakarta Pusat.

Berdasarkan pertimbangan kondisi politik saat itu , dan menyadari kondisi beliau ada di bawah tekanan , maka strategi Megapun lebih banyak menggunak sikap diam dan berusaha untuk tidak menonjol. Sehingga kehadirannya di gedung DPR / MPR sepertinya tidak berarti. Tetapi itu hanyalah sebuah penampakan sekilas , Mega sangat gigih dan penuh semangat mengadakan lobi lobi politik di luar gedung DPR / MPR tersebut. Strategi yang bersifat Silent Operation ini sungguh memberikan hasil yang sangat efektif. Dukungan massa PDI kepada mega benar benar solid dan terus semakin kuat, Terbukti dengan terpilihnya Mega menjadi Ketua Umum DPP PDI pada tahun 1993 . Yang mana membuat banyak kalangan terutama pihak pemerintah yang berkuasa saat itu kaget dan tentu saja ada rasa takut.

Tapi rupanya upaya untuk menekan Sang Putri Proklamator terus berlanjut, Sebuah peristiwa yaitu kongres PDI yang diadakan di kota Medan , nampak jelas adanya intervensi dari pihak pihak yang tidak ingin Mega menjadi lebih besar, Dalam kongres tersebut di tetapkan Nama Budi Harjono untuk menggantikan Soerjadi. Kemudian berlanjut dengan adanya kongres luar biasa di kota Surabaya, dan dalam kongres itu secara mutlak Mega mengungguli kandidat yang di dukung pemerintah yaitu Budi Harjono. Mega secara telak memenangkan kursi jabatan sebagai ketua Umum PDI. Dan statusnya kembali di kuatkan oleh sebuah musyawarah Nasional PDI di Jakarta .

Upaya penjegalan dan penekanan terhadap Mega yang semula agak sembunyi sembunyi kini menampakkan belangnya secara nyata dan terang terangan. Sikap pemerintah kala itupun secara tegas menolak Kepemimpinan Mega dengan adanya pernyataan bahwa kepemimpinan Mega tidak sah. Manuver politik penguasapun terlihat semakin nyata untuk menekuk nekuk kekuatan PDI saat itu. Pemerintah memberi dukungan terhadap upaya pendongkelan mega yang dilakukan oleh Fatimah Ahmad cs. Pihak yang Kontra mega ini mendapat dukungan penuh dari penguasa untuk menyelenggarakan Kongres PDI di Medan tahun 1996 yang menaikan kembali Soerjadi menjadi Ketua Umum.

Sikap yang semula Silent dan kalem kini berubah, Mega menunjukan sikap tegasnya bahwa ia tidaklah mudah di taklukkan. Bagikan gunung karang yang kokoh ia tetap teguh pada pernyataan bahwa dirinya adalah ketua umum PDI yang Sah. Dan tidak mengakui keputusan yang dihasilkan Dalam Kongres PDI Medan TH 1996. Jelas tegas dan berani bahwa ia tidak akan pernah menerima pendongkelan dirinya dari kursi ketua Umum PDI.

Keadaan diantara teman sendiri sesama PDI itupun memanas dan terbagi menjadi dua kubu satunya pro Mega dan yang lainnya pro Soerjadi. Sebuah kondisi klasik dalam dunia politik yaitu “ Tiada Kawan dan lawan yang abadi yang abadi adalah kepentingan “ kelompok yang semula satu naungan itupun kini terpecah dan bersitegang dan siap saling serang. Kantor PDI di Jalan Diponogoro yang menjadi symbol keberadaan PDI yang sah akan di rebut paksa oleh massa dari kubu Soerjadi yang di dukung pemerintah. Peristiwa yang menjadi klimak ketegangan di antara teman sendiri itupun akhirnya terjadilah. Pagi tanggal 27 Juli 1996 terjadi penyerangan dari kelompok Soerjadi kepada Kelompok pendukung Mega yang tetap bersikukuh untuk mempertahankan Kantor tersebut.

Walau kantor tersebut berhasil di rebut paksa oleh pihak Soerjadi, tetapi harapan untuk menekuk dan menumbangkan Mega ternyata tidak mudah , Bahkan Mega sepertinya makin mantap untuk mengibarkan perlawanan. Kubu mega terus maju berjuang walaupun tidak mendapat pengesahan dari pemerintah. Akibatnya partai yang menjadi kendaraan politiknya itupun terpecah dua. Walaupun pemerintah mengesahkan PDI pimpinan Soerjadi tetapi masa di bawah rupanya lebih banyak menunjukkan sikap keberpihakannya kepada Megawati, Walupun memiliki banyak Massa toh sebagi partai yang tidak sah, tetap saja secara konstitusi PDI pimpinan Megawati tidak bisa ikut pada pemilu 1997, Sebagian massanya menyalurkan aspirasi politiknya ke PPP dan mega sendiri menyatakan diri Golput.

Setelah melalui berbagai rintangan yang berupa tekanan maupun rekayasa politik dari pemerintah Orde Baru, perjalanan karir politik mega sampai pula pada titik klimak , dimana pada tahun 1998 Presiden Soeharto yang identik dengan penguasa orde Baru lengser dari jabatannya , dan ini adalah momentum yang sangat bagus bagi perkembangan demokrasi , Megawati sang Primadona yang memimpin PDI dan namanya telah berubah menjadi PDI Perjuangan dengan lambang banteng gemuk dengan mulut berwarna putih , sontak mendapat dukungan luas dari sebagian rakyat Indonesia. Simpati masyarakat terhadap Mega benar benar membludak sehingga partai PDI perjuangan bisa menjadi pemenang dalam pemilu 1999 , Dengan peraihan suara di atas Tigapuluh persen.

Kondisi seperti itu tentulan sangat layak mengantarkan Mega untuk bisa menjadi Kandidat Presiden , Tetapi kenyataan berkata lain dalam Sidang Umum MPR 1999, Mega kalah dari Gus Dur dan Mega hanya bisa menempati posisi Wapres, tetapi itu adalah langkah awalnya untuk menapaki karir yang lebih tinggi yaitu menjadi Presiden, Dalam waktu kurang dari dua tahun Posisi Presiden bisa diraih Mega . Ia menggantikan Posisi K.H. Abdurahman Wahid tepatnya pada tanggal : 23 Juli 2001. Megawati menjadi Presiden meneruskan jabatan K. H. Abdurahman Wahid sampai tanggal : 20 Oktober 2003.

Sehabis masa jabatannya Beliau mencalonkan diri lagi menjadi Presiden dalam pemilihan Umum yang berlangsung dengan sangat Demokratis pada tahun 2004. Namun Mega gagal untuk menjabat yang kedua kalinya, Mega Kalah oleh Susilo Bambang Yudoyono yang kemudian menjadi Presiden RI yang Ke 6.



SUSILO BAMBANG YUDOYONO MASA JABATAN : 2004

Jenderal Purnawirawan ( TNI ) Susilo Bambang Yudoyono adalah Presiden RI yang ke 6. beliau mulai menjabat presiden sejak pemilu Presiden putaran ke dua Tanggal : 20 September 2004. Boleh di katakan pengangkatan beliau sebagai presiden merupakan murni melalui Proses demokrasi yang bersih. Beliau adalah presiden yang secara langsung di pilih oleh rakyat. Yang mana kondisi seperti itu belum pernah terjadi pada presiden sebelumnya.

SBY ( Panggilan akrab beliau ) lahir di Pacitan , Jawa Timur tanggal : 9 September 1945 dan beliau melewatkan masa kecilnya di sana. Beliau sejak masih di sekolah dasar sudah ada cita cita untuk mejadi tentara , Untuk itulah setelah beliau menamatkan pendidikan SMAnya beliau ingin melanjutkan pendidikan ke Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia ( AKABRI ) pada tahun 1968 , Tetapi sedikit tertunda Karena beliau terlambat mendaftar. Dalam masa penundaan itu beliau sempat menjadi mahasiswa Teknik Mesin di Surabaya ( ITS ) . Dan sempat pula masuk Pendidikan Guru Sekolah Lanjutan Pertama ( PGSLP ) di Malang , Jawa Timur.

Setelah berjalan satu tahun yaitu tahun 1970 masa penundaan beliau telah habis, Akhirnya kesampaian pula cita cita beliau semenjak kanak kanak yaitu menjadi tentara. Beliau di terima di sekolah tentara AKABRI di magelang. Rupanya beliau tidak salah dalam menyalurkan bakat dirinya , SBY yang satu angkatan dengan Agus Wirahadikusumah, Ryamisazard Ryacudu, dan Prabowo Subianto, terbukti sangat berprestasi dan sangat menonjol di Akademinya, Beliau menyandang Lulusan terbaik AKABRI tahun 1973.

Sebagaimana pepatah sehari hari yang sering kita dengar “ Buah Jatuh tidaklah jauh dari pohonnya “ adalah penggambaran yang sangat tepat untuk Beliau, SBY lahir dari orang tua yang ayahandanya juga seorang militer dengan pangkat terahir Letnan Satu. Itu berarti darah militer memang sudah mengalir dalam jalinan keluarga beliau. Prestasi beliaupun di bidang militer tidak canggung – canggung , Beliau tidak hanya “ Jago Kandang “ prestasi militer beliau juga di akui di beberapa lembaga pendidikan di luar negeri yaitu di Negara Adidaya Amerika Serikat ( USA ).

Berikut karier pendidikan militer beliau yang di sadur dari wikipedia sbb :

  • Akademi Angkatan Bersenjata RI (Akabri) tahun 1973 ( Dengan Predikat Lulusan Terbaik ).
  • American Language Course, Lackland, Texas , AS , 1976
  • Airbone and Ranger Course, Fort Benning , AS, 1976
  • Infantry Officer Advanced Course, Fort Benning, AS, 1982-1983
  • On the job training di 82-nd Airbone Division, Fort Bragg, AS, 1983
  • Jungle Warfare School, Panama, 1983
  • Kursus Senjata Antitank di Belgia dan Jerman, 1984
  • Kursus Komando Batalyon, 1985
  • Sekolah Komando Angkatan Darat, 1988-1989
  • Command and General Staff College, Fort Leavenwort, Kansas, AS
  • Master of Art (MA) dari Management Webster University, Missouri, AS
  • Doktor dalam bidang Ekonomi Pertanian dari Institut Pertanian Bogor (IPB), tahun 2004.

Demikianlah secara singkat rentetan jenjang pendidikan kemiliteran beliau , Bisa kita simpulkan bahwa beliau adalah sosok yang tekun dan ulet dalam pembelajaran diri dan sudah dapat di jadikan barometer bahwa beliau adalah seorang yang cerdas.

Sedangkan mengenai ringkasan Karir beliau masih saya sadur langsung dari wikipedia bisa di lihat sebagai berikut :

  • Dan Tonpan Yonif Linud 330 Kostrad (1974-1976)
  • Dan Tonpan Yonif 305 Kostrad (1976-1977)
  • Dan Tn Mo 81 Yonif Linud 330 Kostrad (1977)
  • Pasi-2/Ops Mabrigif Linud 17 Kujang I Kostrad (1977-1978)
  • Dan Kipan Yonif Linud 330 Kostrad (1979-1981)
  • Paban Muda Sops SUAD (1981-1982)
  • Komandan Sekolah Pelatih Infanteri (1983-1985)
  • Dan Yonif 744 Dam IX/Udayana (1986-1988)
  • Paban Madyalat Sops Dam IX/Udayana (1988)
  • Dosen Seskoad (1989-1992)
  • Korspri Pangab (1993)
  • Dan Brigif Linud 17 Kujang 1 Kostrad (1993-1994)
  • Asops Kodam Jaya (1994-1995)
  • Danrem 072/Pamungkas Kodam IV/Diponegoro (1995)
  • Chief Military Observer United Nation Peace Forces (UNPF) di Bosnia Herzegovina (sejak awal November 1995)
  • Kasdam Jaya (1996-hanya lima bulan)
  • Pangdam II/Sriwijaya (1996-) sekaligus Ketua Bakorstanasda
  • Ketua Fraksi ABRI MPR (Sidang Istimewa MPR 1998)
  • Kepala Staf Teritorial (Kaster ABRI (1998-1999)
  • Mentamben (sejak 26 Oktober 1999)
  • Menko Polsoskam (Pemerintahan Presiden Gus Dur )
  • Menko Polkam (Pemerintahan Presiden Megawati : 10 Agustus 2001 ) mengundurkan diri 11 Maret 2004.

Setelah beliau mengundurkan diri , semakin mantaplah langkahnya untuk menapak karir politik ke jenjang yang lebih tinggi. Pencalonan diri SBY mendapat respon yang sangat baik bagi mayoritas rakyat Indonesia kala itu. Beliau yang berdampingan dengan Yusuf Kalla sebagi wakil Presiden , Pada pemilu yang berlansung Demokratis di mana rakyat memilih secara langsung beliau unggul dengan suara 60 Persen yang berarti pula beliau telah sampai pada puncak karir politik untuk menjadi Presiden. Beliaupun dilantik tanggal : 20 Oktober 2004 menjadi presiden RI yang ke 6.

Sebagai seorang yang cukup mempuni dalam bidang militer maka sederet penghargaanpun telah beliau dapatkan baik dari dalam negeri sendiri maupun dari beberapa Negara lain :

  • Tri Sakti Wiratama (Prestasi Tertinggi Gabungan Mental Fisik, dan Intelek), 1973
  • Adhi Makayasa (lulusan terbaik Akabri 1973)
  • Satya Lencana Seroja, 1976
  • Honor Graduate IOAC, USA, 1983
  • Satya Lencana Dwija Sista, 1985
  • Lulusan terbaik Seskoad Susreg XXVI, 1989
  • Dosen Terbaik Seskoad, 1989
  • Satya Lencana Santi Dharma, 1996
  • Satya Lencana United Nations Peacekeeping Force (UNPF), 1996
  • Satya Lencana United Nations Transitional Authority in Eastern Slavonia, Baranja, and Western Sirmium (UNTAES), 1996
  • Bintang Kartika Eka Paksi Nararya, 1998
  • Bintang Yudha Dharma Nararya, 1998
  • Wing Penerbang TNI-AU, 1998
  • Wing Kapal Selam TNI-AL, 1998
  • Bintang Kartika Eka Paksi Pratama, 1999
  • Bintang Yudha Dharma Pratama, 1999
  • Bintang Dharma, 1999
  • Bintang Maha Putera Utama, 1999
  • Tokoh Berbahasa Lisan Terbaik, 2003
  • Bintang Asia (Star of Asia), 2005, oleh business week
  • Bintang Kehormatan Darjah Kerabat Laila Utama, 2006, oleh Sultan Brunei
  • Doktor Honoris Causa, 2006, oleh Universitas Keio

Dalam masa kepemimpinan beliau masalah yang telah lama menggerogoti Bangsa ini yaitu Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme adalah sasaran utama yang harus di di jadikan agenda untuk di tumpas. Tapi rupanya berbagai ujian terus mendera kepemimpinan beliau hingga kini Bencana alam yang beruntun, Seperti Badai Tsunami, Gempa bumi, banjir dan bobroknya kondisi ekonomi Negara , serta merajalelanya mafia hukum sepertinya langkah beliau untuk mewujudkan kestabilan pemerintahan masih harus melalui jalan berliku.

Semoga saja Beliau mampu memimpin negeri ini untuk menuju ke arah yang menjadi ke inginan kita bersama yaitu negeri yang makmur sentausa aman dan tentram.